RINDU YANG BERTAHTA
Rindu yang bertahta dalam hati dan jiwa
Kian merajam nan membuncah
Nirwanapun makin berjelaga
Hingga kasturi tak lagi terasa
Ketika kau goreskan aksara yang menyayat sukma
Tanpa sadar bulir bening mengalir di ujung netra
Kau yang selalu diam dalam kebisuan kekata
Menyiratkan duka hingga mengulum nestapa
Entah; apa yang menjadi rahasia?
Kau asingkan aku dalam lara
Berteman sunyi dan sepi ketika malam meraba
Desir sang bayupun tak mampu aku rasa
Kini kau makin jauh tak terjamah
Bayangan dirimupun perlahan-lahan sirna
Terkikis waktu yang terus berjalan tanpa jeda
Dan aku hanya mampu mengenang semua yang ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar